[FF//SEOKYU] I’m Not Interested About Love CHAPTER -10

I’m Not Interested About Love
Main Cast: Seo Joohyun, Cho Kyuhyun,
Other Cast : Choi Minho, Im Yoona, Jung Yonghwa, Super Junior Members
Title : The First Thanks To Heechul
Author : tynamusshee

…-Happy Reading-…

Hari ini tes masuk perguruan tinggi di Korea Selatan, tiga sahabat itu tes ditempat yang sama hanya saja diruang yang terpisah. Mengerjakan mati-matian bahkan rasanya benar-benar ingin mati, beruntung mereka memang sudah menyiapkan segalanya untuk hari ini. Melupakan semua masalah pribadi dan mengabaikan sedikit rasa cinta mereka pada sang idola, rela tidur dibawah meja karena kelelahan dan belajar bersama setiap hari sampai tengah malam. Semua mereka lakukan demi lulus tes ini, demi mendapat nilai terbaik untuk hari ini dan demi mereka bertiga bisa berada dalam satu Universitas.
Setelah beberapa jam berkutat pada soal-soal menantang, fikiran mereka cukup bebas saat semua soal terjawab. Entah berapapun hasilnya nanti, mereka sudah mempertaruhkan segalanya untuk hari ini. Berdoa sebelum mereka menyerahkan semua pekerjaan mereka ke meja pengawas, semoga hasilnya sesuai dengan yang mereka harapkan. Salah satu dari mereka sudah berdiri dengan tampang cool nya didepan ruangan temannya yang lain, Ya Minho sedang menunggu ruangan Seohyun sepi. Ia malas menghampiri Seohyun saat diruangan itu masih banyak orang-orang yang kebingungan dengan ujian tadi. Sebuah tangan mungil menyambar lengannya, Minho tahu betul siapa itu. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya yang centil, Yoona.
“Bagaimana? Kau bisa tidak?”
“Tentu! Kau fikir aku bodoh eoh? YA Minho-ya kenapa tidak langsung masuk kedalam?”
“Malas, masih banyak gadis genit didalam.” Sahut Minho ketus, kadang merasa gerah dengan ketampanannya yang selalu menyusahkan dirinya sendiri. Harus melihat bagaimana gadis-gadis genit menatapnya seakan ingin memakannya, selalu menerima hadiah yang kebanyakan barang-barang perempuan seperti boneka, bantal hati dan sebagainya dan yang membuatnya kesal mereka kadang sengaja membully dua sahabatnya karena dua gadis itu terlalu dekat dengannya.
“Mereka bukan dari sekolah kita, biarkan saja.”
“Tsk. otakmu dimana eoh? Aigoo apa kau hanya memakainya disaat genting?”
“YA Aku benarkan, mereka bukan dari sekolah kita. Kenapa kau harus peduli?! Jauhkan tanganmu dari dahiku!!!”
“Kalau aku kedalam, mereka akan mengerubutiku seperti semut! Lihat paper bag itu? aku yakin isinya barang-barang tak berguna yang akan mereka berikan untukku. Lihat ekspresi centil mereka? Seperti aku melihatmu yang berusaha menggoda Kyuhyun hyung. Aigoo” Yoona hanya menghela nafasnya, temannya satu ini memang tampan tapi terlalu berlebihan menanggapi ketampanannya alias narsis. Beruntung lorong ini mulai sepi, jadi tidak ada yang mendengar perkataan memalukan Minho.
“Kalian gaduh sekali, kajja aku lapar!!” Seru Seohyun yang baru keluar dari ruangannya, mengapit lengan Minho yang kosong. Berjalan bertiga dengan Minho berada diantara gadis-gadis bertubuh bak model professional. Posisi seperti ini mengingatkan Minho pada kejadian beberapa hari atau bisa dibilang lebih dari satu minggu yang lalu, dimana ia dihina karena dikira memiliki dua kekasih dam kedua sahabatnya ini malah sengaja memeluknya bahkan Seohyun sampai acting menangis dan memanggilnya Oppa. Mengerikan mengingatnya!
“Eo? Oppa? Kenapa bisa tahu aku disini?” Seorang pria yang cukup tampan berdiri di depan gerbang dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku sweater merahnya. Memandang ketiga manusia yang baru saja keluar dan sudah berdiri tidak jauh darinya.
“Temanmu ini memberitahu temanku, kalau kalian tes disini. Bagaimana tes mu?” Tanya nya sangat ramah. Seohyun dan Minho langsung menatap tajam kearah Yoona, bibir belut ini harus dijahit agar tidak bicara macam-macam.
“Ah kami menyelesaikannya dengan baik, mana kekasihmu? Kau tidak mengajaknya?” sindir Minho.
“Kami sudah tidak bersama-sama lagi setelah kejadian itu, Seohyun tidak menceritakannya pada kalian?”
“Kenapa harus diceritakan? Itu bukan hal yang penting. Ada apa kesini? Bukankah kau di Jepang?”
“Ketus sekali, kau cemburu eoh? Ah ternyata ketampananku ini bisa meluluhkan gadis sekasar Seo Joohyun. Kaja kita pergi!!” Yonghwa menarik tangan Seohyun yang masih mengapit lengan Minho, menariknya hingga ia berada tepat disampingnya.
“YA! Pergi kemana? A..Aku ada acara bersama mereka.” Seohyun mengedip-ngedipkan matanya pada Minho dan Yoona, memohon agar mereka mau pergi bersamanya atau setidaknya bantu ia membohongi orang ini.
“Berkencan, kau tidak ingat pesanku? Aku bilang aku akan pulang saat kau selesai tes, aku sudah menyiapkan pesta kecil untukmu. Kau tidak berniat kaburkan?”
“A..aku ada acara dengan mereka. Aku tidak bisa!!” Kali ini Seohyun memelototi kedua orang sahabatnya, kalau dilihat dari ekspresi Yoona kecil harapannya lolos dari ajakan Yonghwa.
“Aku tidak ada acara sama sekali, benarkan Minho-ya?”
“N..Ne majayo, aku ada acara keluarga hari ini.” Ringis Minho karena menerima cubitan di perutnya. Yoona memang sengaja ingin membuat Seohyun lebih dekat dengan Yonghwa, yang ia tahu sahabatnya ini menyukai Yonghwa. Kebetulan sekali kalau Yonghwa tiba-tiba ingin pergi bersama Seohyun.
“Wah kau mencoba kabur eoh? Kajja! Aku sudah susah payah menyiapkan ini. Kami pergi dulu, annyeong.” Seohyun mengepalkan tangannya kearah dua sahabatnya dengan tatapan tak bersahabat, Yoona malah tersenyum senang sambil melambaikan tangannya pada dua insan yang akan berkencan itu.
“Kajja Minho-ya, kita pergi! Aku akan mentraktirmu makan apapun yang kau mau.”
“Jinjja? Wah gomawo. Kajja!”

-SeoHyunim-

Mengutuk, memaki dan menyumpahi kedua sahabatnya terutama Yoona yang sudah membiarkannya pergi dengan salah satu pria yang sedang ia hindari.
“Kenapa diam saja? kau gugup eoh satu mobil denganku?”
“Anni.”
“YA Jangan pakai banmal padaku! Aku sudah susah payah menyiapkan ini untuk kita, bahkan sampai memohon-mohon agar ini bisa terjadi. Aku harap kau menyukainya.” Seohyun memandang teduh pria disampingnya, sebenarnya ia penasaran apa yang sudah disiapkan orang ini. Kenapa harus sampai memohon-mohon? Atau.. Ah ia tidak boleh berfikiran yang aneh-aneh, itu akan membuatnya tersakiti lagi.
Mereka sampai disebuah gedung besar dengan mobil-mobil besar terparkir didepan gedung itu, beberapa orang ada yang membawa properti besar-besaran kedalam gedung yang Seohyun tidak tahu apa namanya. Yonghwa mengenakan nametag di lehernya, begitupun Seohyun yang dipakaikan dilehernya oleh Yonghwa. Berjalan perlahan kedalam gedung itu, banyak sekali orang yang menggunakan nametag seperti yang mereka kenakan.
“Ah Yonghwa-ssi, kaja ikut aku. Ini baru dimulai!” Seru salah satu orang yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Terdengar musik yang sangat asing ditelinga Seohyun, tapi ia merasa mengenal suara siapa saja itu. Kakinya sudah melangkah masuk kedalam ruangan yang sangat besar, ruangan ini sudah didekorasi ala film-film koboy yang pernah ia tonton bersama dua sahabatnya.
“Kalian jangan melihat terlalu dekat! aku tinggal dulu eoh. Hwaiting Yonghwa-ssi!!” Seru gadis yang tadi membawa mereka keruangan super besar ini.
“Ini dimana?” Tanya Seohyun dengan tatapan polos, ia belum tahu ini dimana dan kenapa ia dibawa kesini.
“Kau akan tahu nanti, kajja! Aku ingin melihat idolaku lebih dekat lagi.” Seohyun menyeritkan dahinya, Idola? Siapa? Heechul? Apa ini tempat Heechul syuting? Syuting apa? Otak Seohyun mendingin tiba-tiba, selalu seperti ini jika dihadapkan dengan orang bernama Heechul apalagi tanpa persiapan sedikitpun. “Kau tutup matamu dulu, jangan mengintip eoh.” Yonghwa menutup mata Seohyun dengan kedua tangannya, membawanya tepat didepan tempat yang tertata rapi dan beberapa orang disana yang sudah siap melakukan take selanjutnya.
“3..2..1.. Action!” seru sang sutradara, begitupun Yonghwa yang langsung melepas tangannya dari mata Seohyun. Seohyun mengamati orang-orang dihadapannya, orang-orang yang berpenampilan unik dan ia sangat teramat sangat mengenal orang-orang itu. Mematung, tak berucap apalagi berkedip. Ia terlalu terkejut dengan apa yang ia lihat, apa ini? Yonghwa mengajaknya ketempat syuting album terbaru Super Junior?!!!
“Kau suka? Aku sulit sekali mendapatkan ini semua. Aku harap kau benar-benar menyukainya.” Seru Yonghwa disertai rangkulan dibahu Seohyun. Reflek Seohyun memeluk Yonghwa karena terlalu bahagia, menangis disana dengan jutaan kata terima kasih yang terus terucap dari bibir mungilnya. Yonghwapun membalas pelukan Seohyun lalu mengecup pucuk kepala Seohyun cukup lama, ia tak peduli staff-staff disini melihatnya. Ia sudah memohon untuk melakukan ini, kalau mau lihat, lihat saja.
“CUT!! CHO KYUHYUN!! FOKUS DENGAN AKTING MU!!! Kita ulang lagi dari awal.”
“Choisonghamnida PDNim.” Lirih Kyuhyun dari kejauhan, walau ia melihatnya dari jauh tapi ia begitu jelas dengan pemandangan dihadapannya. Sepasang manusia yang sedang berpelukan, bahkan sang pria masih menempelkan bibirnya diatas kepala sang gadis. Kenapa harus ditempat ini?! fikir Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah, gwaenchana?” Tanya seorang pria berkumis palsu cukup tebal dengan topi koboy diatas kepalanya.
“Anni, ah mianhae. Kajja hyung mulai lagi.”
“SEMUA FOKUS DENGAN AKTING MASING-MASING!! 3..2..1.. action!!” Sepuluh pria tampan dengan penampilan yang terbilang aneh tapi tetap terlihat sangat tampan dan berkarisma mulai mengambil pengambilan gambar dari ulang. Sepasang manusia itu saling merangkul sambil terus mengamati berlangsungnya proses syuting.
“Baegopa?”
“Eum.. apa suara perutku sangat terdengar?” Yonghwa mencubit gemas pucuk hidung Seohyun, aegyo Seohyun saat bahagia seperti ini terlihat lebih imut dibanding aegyo gadis manapun.
“Aku ambilkan makanan untukmu, kau tunggu disini eoh.” Seohyun mengangguk dan kembali memperhatikan pria yang menjadi pusat perhatiannya sejak tadi, pria itu kini sedang memegang senjata api berukuran cukup panjang. Sangat tampan saat ia seperti itu, ah anni Heechul selalu terlihat tampan dimatanya dan baginya di dunia ini Heechul adalah pria tampan nomor dua setelah Appa nya sendiri bahkan kalau ia sedang berkelahi dengan sang Appa tersayang, menurutnya tak ada pria lain setampan Heechul dan tak segan-segan meneriaki HEECHUL OPPA LEBIH TAMPAN DARI APPA dari dalam kamarnya agar kedua orang tuanya mendengar suaranya atau saat sang eomma bertanya siapa wanita didunia ini yang paling cantik dengan santai ia menjawab kalau Heechul adalah manusia paling cantik didunia ini setelah itu baru dirinya sendiri lalu eommanya. Tak sengaja matanya menangkap pria berjas garis-garis yang sedang duduk sambil bermain kartu dengan Ryeowook yang memakai pakaian serba putih. Sedikit rasa kesalnya datang lagi setiap melihat sosok itu, tak sengaja ia melihat pria itu menatap kearahnya dan reflek ia memalingkan wajahnya. Tak ingin berkomunikasi sedikitpun bahkan hanya sekedar tatapan mata. Selang beberapa lama, syuting pengambilan gambar pertama selesai. Satu persatu member Super Junior menghampiri sang Sutradara untuk melihat hasil gambar mereka, Seohyun terus tersenyum dengan jantung yang berdegub kencang saat semua idolanya berada disampingnya yang berjarak tak lebih dari lima meter.
“Seohyun?” Sapa seorang pria dengan rompi bergaris putih yang tadi jadi pusat perhatian Seohyun, bisakah ia mimisan disini? bisakah ia pingsan disini? pria ini.. pria ini masih mengingatnya? Kini menyebut namanya dengan wajah tampannya.
“N.. Ne.. Oppa.” Sahut Seohyun malu-malu, pipi kemerahan itu datang lagi dan suhu diwajahnya semakin menghangat.
“Wah lama tidak bertemu, kita akan mengobrol setelah ini eoh. Tunggu sebentar.” Bisik Heechul lalu menepuk bahu Seohyun. Pria itu sudah berdiri tepat dibelakang sang leader yang sedang melihat tayangan pengambilan gambar barusan dengan beberapa staff yang mengipasi mereka. Seorang pria berjas rapi menggeser hyungnya agar ia bisa berdiri tepat disamping Seohyun, gadis itu bersikap acuh saat pria itu sudah tepat disampingnya. Merasa ada yang menyentuh bahunya, ia segera menyingkirkan tangan itu dari bahunya.
“Seohyun-ah, kau..”
“Maaf Kyuhyun-ssi bukankah kau lebih baik fokus pada pekerjaanmu?” Potong Seohyun sebelum pria itu mengucapkan kata-kata yang menurutnya tidak penting.
“Seohyun… Ini makananmu, kaja kita makan. Wah mereka disini.. bagaimana kondisi jantungmu? Baik-baik saja?” Seru Yonghwa yang baru saja masuk keruangan dengan dua kotak besar ditangannya dan satu plastik penuh minuman kaleng dan air mineral ditangan kirinya.
“Aku hampir mati.” Bisik Seohyun tepat ditelinga Yonghwa.
“Aku tahu itu, Kaja kita makan.” Seohyun mengangguk lalu mengikuti Yonghwa sampai ke pojok ruangan, duduk manis dikursi panjang dengan meja dihadapan mereka. Kyuhyun hanya memandang teduh mereka berdua yang mulai dengan aktifitas pengisian perut, melihat mereka duduk bersebelahan, mengobrol sampai membuat Seohyun tertawa begitu lepas membuatnya benar-benar terdiam, ia tidak bisa melakukan apapun disituasi seperti ini. Menghela nafasnya berat, ia tak pantas kesal pada dua orang itu karena ialah penyebab gadis itu menjauhinya dan pria disampingnya datang diwaktu yang sangat tepat.
“Kalian makan dulu, kaja!” Seru salah satu manager saat menghampiri semua member Super Junior. “Kyuhyun-ah, gwaenchana?”
“Ne hyung, kaja.” Mereka semua berhamburan meninggalkan studio, tapi sang hyung tersayang malah menghampiri dua manusia yang masih mengunyah makanan mereka. Entah apa yang dikatakan Heechul pada mereka ia tak begitu peduli, pasti hyungnya hanya ingin mengobrol dengan Seohyun karena memang dia selalu ingin bertemu Seohyun lagi. Mereka sudah berada diruang make up, makanan pun sudah berhamburan diatas meja tapi mood Kyuhyun sedang buruk saat ini.
“Kemana Heechul hyung? Mumpung ia tidak ada, aku akan menukar makanannya.” Bisik Eunhyuk sambil mencopot nametag yang tertempel diatas box makanan Heechul.
“YA Hyukjae-ya, kalau kau berani menukarnya ku habisi kau.”
“Hyung, kenapa jatah makan Heechul hyung lebih banyak? Badan dia itu kurus hyung~” Rengek Eunhyuk pada sang manager.
“Kalau permintaan dia tak aku turuti, aku yang jadi makan siangnya. Cepat kembalikan!!!”
“Aish jinjja, dia itu bukan kucing tapi Singa!!”
“Siapa yang singa? Siwon?” Eunhyuk langsung menciut mendengar suara orang yang sedang ia maki-maki, tersenyum aneh lalu membungkuk hormat dan menjauhkan diri dari Heechul.
“Ryeowook-ah, mana makananku?”
“Ini, kau mau kemana lagi hyung?”
“Makan dengan gadisku.” Ucap Heechul semanis mungkin, ia sudah pergi meinggalkan ruang make up dengan jatah makanan ditangannya.
“Tsk dasar aneh.” Gerutu Eunhyuk dari pojok ruangan, menikmati makanannya yang menurutnya hanya sedikit dan tidak sesedap makanan milik hyungnya bersama dua sahabat dekatnya, Siwon dan Donghae.
“Kyuhyun-ah, kau sakit? Kenapa tidak ikut makan?”
“Malas hyung, nanti saja.”
“Arraseo.”
“Aku akan menyusul Heechul hyung, mana makananku?”
Kyuhyun sedikit berlari untuk segera sampai ke ruang studio, ia yakin hyungnya itu pasti kesini untuk menemui Seohyun. Dan benar saja, matanya menangkap hyungnya duduk disebelah Seohyun dan selalu mengajak gadis itu bicara tapi ia tidak melihat Yonghwa disana, kemana pria menyebalkan itu?
“Hyung, kenapa disini?” Tanya nya sedatar mungkin.
“Wae? Kau mau ikut bergabung?”
“Anni, kaja hyung kita makan ditempat lain.”
“Lalu kenapa kau membawa kotak makananmu? Sudah bergabung saja, Yonghwa sedang membeli minuman untukku. Baru saja pergi, ia pasti lama kembalinya. Tenang saja!” Kyuhyun duduk tepat disebelah Heechul, melirik Seohyun sekilas tapi gadis itu selalu menunduk saat mata mereka bertemu. Otak cemerlang Heechul mulai bekerja, melirik kedua makhluk dikanan dan dikirinya lalu..
“Auwh perutku sakit.” Rintih Heechul sambil terus memegangi perutnya.
“Oppa.. Oppa.. Gwaenchanayo? Aku ambilkan obat eum, tunggu sebentar!” Heechul segera menahan tangan Seohyun agar gadis itu tetap duduk disini.
“A..aku mulas.. harus ke kamar mandi, kalian tunggu disini. Ingat! Jangan sentuh makananku!! Auwh perutku!!” Heechul pergi sambil terus memegangi perutnya yang tak sakit, sengaja meninggalkan dua orang ini berdua agar masalah mereka cepat selesai. Cerdas bukan?
Kecangguan menghiasi ruangan ini, hanya bunyi sumpit yang beradu dan suara hembusan nafas seseorang yang terus dikeluarkan paksa. Ingin bicara tapi takut, kalau tidak bicara sekarang takut pria yang sedang disuruh beli minuman itu kembali.
“Ehm.. apa kabarmu?” Tanya Kyuhyun ragu-ragu.
“Baik.”
“Bagaimana tesmu? Kau bisa menyelesaikannya kan?”
“Eum.”
“Syukurlah, kenapa kau bisa kesini?”
“Yonghwa Oppa yang mengajakku.”
“A~ kau sudah berpacaran dengannya?” nyaris saja daging yang sedang ia kunyah langsung tertelan secara tak elit.
“Anni.”
“Seohyun..”
“Eum?”
“Mianhae.”
“Untuk?”
“Kejadian saat itu, aku dan..”
“Tidak perlu bicara, Heechul Oppa sudah mengatakan semuanya.”
“Kau masih marah?”
“Anni.”
“Benarkah? Seohyuni~~~” Riang Kyuhyun langsung memeluk gadis disebelahnya tapi gadis itu langsung menolak pelukan Kyuhyun.
“Jangan peluk-peluk!! Kau tidak malu dilihat staff disini? Babo” Kyuhyun tersenyum senang lalu mencubit pipi gembul disampingnya, pipi yang masih penuh dengan makanan dan itu membuatnya semakin terlihat imut seperti anak hamster.
“Kenapa harus malu? Kau kan pacar ku.”
“Tsk, aku hanya memaafkanmu. Bukan mau jadi pacarmu! Jauh-jauh, nanti Heechul Oppa duduk disebelahku.”
“Kau tidak sungguh-sungguh kan? Hari ini tesmu selesai, harusnya masa aku menunggumu sudah selesai.”
“Kau lupa? Aku bilang lupakan janji itu!! Aku sudah putuskan untuk tidak menerima siapapun, termasuk kau!!”
“Kau bercanda?” Tanya Kyuhyun datar.
“Ne.” Jawabnya disertai senyuman.
“Aigoo kau sedang mengajakku bercanda Chagiya? Mau kucium eoh?” Tangan Seohyun langsung mengepal didepan wajah mesum Kyuhyun yang sudah tepat disamping wajahnya. Dengan cepat Kyuhyun menjauhkan kepalanya dan duduk ke posisi semula.
“Aku belum lulus tes, belum menjadi mahasiswi sana. Tunggulah sebentar lagi.”
“Aish jinjja!! Kau jangan dekat-dekat dengan pria itu, aku tidak menyukainya.” Lirih Kyuhyun manja dibahu Seohyun.
“Wae? Tapi aku menyukainya. Aish jauhkan kepalamu, aku sedang makan! Kau tidak makan? Sini untukku!!” Seohyun menarik kotak makanan Kyuhyun ke samping makanannya yang baru habis setengahnya karena Heechul dan Yonghwa terus mengajaknya bicara.
“YA! Tidak boleh, kau hanya boleh menyukaiku.” Kyuhyun menarik kembali makanan miliknya lalu menyandarkan kepalanya lagi dibahu Seohyun.
“Tsk. Siapa kau? YA Ku bilang jauhkan kepalamu!!” Saat Seohyun memutar kepalanya kearah kiri, bibir nakal Kyuhyun langsung mengecup kilat bibir Seohyun. Tersenyum menang setelah membuat gadis itu terdiam, gadis itu pasti terkejut karena ini pertama untuknya.
“Bibirmu rasa daging sapi, berapa banyak daging sapi yang kau makan?” Kyuhyun mengusap bibir nya lalu menyentuh bibir Seohyun dengan ibu jarinya tapi langsung ditepis oleh pemilik bibir itu. “Wae? Kau suka kan?”
“MWO?!! YA CHO KYU..”
“Eo ada Kyuhyun hyung? Annyeonghaseyo, Yonghwa imnida. Seohyun-ah kemana Heechul hyung?” Mata Seohyun berkedip-kedip memandangi Yonghwa yang sudah duduk disebelahnya, jangan-jangan dia melihat apa yang dilakukan pria gembil disamping Seohyun.
“A.. Heechul Oppa tadi sakit perut. Kau lama sekali, darimana saja?”
“Hanya membeli minuman untuk Heechul hyung dan kita berdua. Maaf Hyung, aku tidak tahu kau akan datang, aku hanya membeli tiga.”
“Dia bisa minum sisa milikku, tidak usah minta maaf.”
“Kalau begitu, biar kita saja yang mengalah. Ini hyung, minumlah.” Kyuhyun menerimanya dengan senyuman dan poker facenya, ia juga menarik lengan Seohyun agar lebih mendekat dengannya. Mereka bertiga hanya sibuk dengan makanan masing-masing, walau kadang Kyuhyun sengaja menarik Seohyun agar tidak terlalu dekat dengan pria disebelahnya tapi Seohyun merasa tidak nyaman dan selalu kembali di posisi semula.
“YA Cho Kyuhyun, bergeserlah! Ini tempatku.” Pria yang baru saja tiba langsung menyelip diantara Seohyun dan Kyuhyun karena memang tempat asalnya disana.
“Hyung~”
“WAE? Aku belum makan. Ah Yonghwa-ssi mana minumanku? Maknae bodoh ini tidak menyentuhnya kan?”
“Anniyo Hyung.”
“Kamsahamnida. Seohyun-ah, setelah ini kau pulang dengan siapa?”
“Yonghwa Oppa.”
“ANDWAE!!” Tiga pasang mata langsung menatap datar ke sisi kiri masing-masing. “Biar aku yang antar kau pulang.” Suara Kyuhyun mengecil Karena takut dengan tatapan pria disampingnya.
“Gwaenchana hyung, biar aku saja. Aku yang sudah membawanya kesini.”
“Sudah biar Seohyun pulang dengan Yonghwa, kau kan tidak bawa mobil Kyu.” Kyuhyun menunduk pasrah, bodohnya ia kenapa tidak membawa mobil sendiri dan lebih memilih bergabung dengan member lain.

-SeoHyunim-

Proses syuting hari ini berjalan lebih cepat, semua sudah kembali kealam masing-masing termasuk gadis yang datang bersama temannya. Walau hari sudah larut, tapi pria itu belum mengantarnya sampai kedepan rumah. Mereka masih terduduk manis di taman dekat namsan tower dengan beberapa cemilan ditangan masing-masing.
“Aku tidak pernah tahu Namsan Tower seindah ini kalau malam, kau sering kesini dengan Shinhye?”
“Panggil dia eonni, dia lebih tua darimu.” Sahut Yonghwa lembut.
“Mianhae, aku tidak tahu. Kau sering kesini dengan Shinhye Eonni?” Seohyun memberi penekanan pada kata Eonni agar Yonghwa puas mendengarnya, pria itu hanya terkekeh kecil mendengarnya.
“Anni, dia lebih suka pergi ke pusat perbelanjaan atau ketempat yang banyak makanannya. Kami kesini hanya beberapa kali, itupun karena aku yang memaksanya.”
“Ah jinjja? Sayang sekali dia melewatkan tempat ini.”
“Kau sering kesini kalau siang hari?”
“Eum, bersama Yoona dan Minho tentunya. Kalau malam, kami lebih suka menghabiskan waktu dirumahku.”
“Tidak dengan Kyuhyun hyung?” Seohyun menoleh kearah Yonghwa, pria itu sedang menunduk. Kenapa? Tidak biasanya seperti ini, biasanya pria ini akan berteriak sama sepertinya bahkan saat ia tidak memanggil Shinhye dengan sebutan eonni ia tak membentaknya seperti biasa.
“Aku tidak pernah kesini dengannya sekalipun, Wae?”
“Kau bukan sepupunya kan?” Seohyun langsung terdiam, ia tahu darimana? Apa ada pemberitaan lagi? Kalau di ingat-ingat sepertinya Tiffany pernah mengatakan hal yang sama. Ah biar saja semua tahu, itu bukan masalah besar lagi baginya.
“Eum.. maaf sudah membohongimu, aku hanya takut ada salah paham saat itu.”
“Gwaenchana, kau menyukainya? Sebagai pria bukan idola.”
“Wae? Kau cemburu eoh?” Ledek Seohyun dengan senyuman menggoda.
“Ne.” Seohyun tersenyum kaku, matanya fokus pada pria disampingnya. Pria itu menghela nafas nya sekali lalu menghembuskannya perlahan. “Seohyun-ah, kau tak ingat kalau aku pernah menyatakan kalau aku menyukaimu? Aku bersungguh-sungguh saat itu tapi kau malah pergi. Kali ini tak akan aku biarkan kau pergi satu centipun dariku!” Senyum Seohyun memudar, ternyata perkataan Yonghwa saat itu bukan sebuah candaan. Tapi saat ia mengatakan itu dulu, ia masih bersama Shinhye. lalu apa maksudnya? “Kau mau kan menjadi kekasihku? Aku tidak pernah menerima kata tidak.”

TBC…

Tinggalkan komentar