[FF//SEOKYU] I’m Not Interested About Love CHAPTER -8

I’m Not Interested About Love
Main Cast: Seo Joohyun, Cho Kyuhyun,
Other Cast : Choi Minho, Im Yoona.
Title : Scandal Of Gyu
Author : tynamusshee

…-Happy Reading-…

Menyesal, itulah yang ada di benak mereka bertiga. Karena lebih memilih jalan kaki dibanding naik bus, akhirnya mereka datang terlambat kesekolah. Mereka berhasil memanjat gerbang sekolah tapi tak bisa menembus pintu kelasnya karena sudah dihadang An Seonsaengnim dengan wajah yang tak bersahabat. Disinilah mereka sekarang, berdiri didepan kelas sambil memegang telinga orang disebelahnya sampai pelajaran An Seonsaengnim selesai.
“Haa Appa~ Tanganku serasa mau lepas.” Rengek Yoona kesekian kalinya.
“Kalau lepas pasang saja.”
“YA!” Yoona langsung menarik telinga Minho yang kebetulan tangan kirinya berada ditelinga kiri Minho.
“A..Appa~!! nanti telingaku lepas!!” kepala Minho mengkuti tarikan tangan Yoona di telinganya, Minhopun membalas menarik telinga Yoona yang ia pegang ditangan kanannya. Kejadian tarik menarik terus berlanjut, Seohyun yang tak mau terlibat lebih memilih memegangi telinganya sendiri.
“YA INMA Lepas tanganmu!! Telingaku sakit!!!”
“NOONA!! Kau dulu yang lepas!!”
“MWO?! NOONA?!! I JASHIKIYA!!” Bel istirahat makan siang akhirnya berbunyi, tangan Seohyun terasa sangat kaku. Melirik kedua sahabatnya yang masih saling menarik telinga, ia hanya melewatinya begitu saja dan masuk kedalam kelas. Meletakan ranselnya diatas meja dan merebahkan kepalanya diatas ranselnya.
“Gaseumi neomu appayo~!! Kyuhyun Oppa~” Suara tangisan beberapa orang gadis dikelas mengganggu pendengaran Seohyun, tapi telinganya menajam saat mendengar mereka menyebut-nyebut nama Kyuhyun.
“Kyuhyun Oppa~” tangis mereka semakin menjadi-jadi, Seohyun penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu? perasaan Seohyun semakin tak enak, iapun melirik gadis-gadis yang tengah menangis sambil memegangi ponsel mereka. Pasti ada berita buruk yang terjadi pada Kyuhyun, ia segera mengambil ponsel didalam ranselnya. Berniat langsung menghubungi orang yang bersangkutan, tapi nomor yang dihubunginya tidak aktif.
“Perasaanku tidak enak, apa yang terjadi?” gumam Seohyun pelan. Ia tidak berfikiran untuk mencari tahu apa yang terjadi di sosial media, terlalu takut untuk mengetahui apa yang terjadi. Ia lebih memilih menguping tangisan gadis-gadis itu. Tapi sayang gadis-gadis itu hanya menangis dan menyebut-nyebut nama Kyuhyun, tak menjelaskan apa yang terjadi.
“YA! Kalian berisik sekali!! Berhenti menangis! Aku mau tidur!!” Teriak Seohyun disertai gebrakan meja. Ya ini adalah rencana Seohyun untuk tahu apa yang terjadi.
“Kau!!! Bagaimana kau tidak tahu kalau pria yang katanya temanmu itu tertangkap basah berkencan dengan Victoria!!!!”
“Aku kira ada apa, hal ini wajar bukan? Dia seorang pria dan Victoria seorang wanita. Cocok!” Tsk. perkataan di bibir dan dihati berbeda, dibibir ia bisa bicara seperti itu tapi hatinya menciut mendengarnya. Seingatnya, pria yang ia sukai selain Heechul adalah orang yang dengan kejam membawa kekasih kedalam rumahnya. Lalu apa ini? kenapa ia merasa kesal, kecewa, marah, sedih disaat yang bersamaan. Terduduk diam di pojok kelas, pandangannya kosong dan fikirannya entah kemana mungkin mencari orang yang sedang ditangisi gadis-gadis dikelasnya.
“YA Im Yoona!! Berhenti Menangis!!! Kau membuatku malu!!! Aish!!” Yoona sedang mengapit tangan Minho dan menangis tersedu-sedu di lengan kokoh itu. Mata kodok Minho melihat ke seisi kelas semua sama saja dengan beberapa gadis dikantin dan sahabatnya kini yang sedang mengapit tangannya.
“Oppa~ Nappeun~” Rengek Yoona semakin keras, ia terbawa suasana kelas karena mantan teman-teman sesama penggosipnya juga sedang menangis.
“Seohyun-ah gwaenchana? Kau tidak akan menangis seperti manusia-manusia ini kan?” Tanya Minho khawatir dengan keadaan sahabatnya yang memandang kosong kedepan.
“Kyu Oppa~” Yoona menangis diatas mejanya dengan kedua lengannya sebagai alas.
“YA Seo Joohyun! Kau juga seperti itu ternyata?! Aish aku bisa gila hidup disini.”
“Minho? Ada apa?” Tanya Seohyun polos seperti tidak terjadi apapun. Ia melihat Yoona sedang mengerang dan beberapa gadis yang tadi menangis masih melakukan hal yang sama. “Mereka kenapa?”
“Menangisi Kyuhyun hyung yang berkencan dengan Victoria, kau kenapa eoh? Mau menangisinya juga? EO Chamkan! Bukankah Kyuhyun hyung…”
“Psssstttt! Hati-hati dengan kata-katamu. Lalu kenapa? Ia seorang pria, hak dia untuk berkencan dengan siapapun. Aku juga akan berkencan dengan Heechul Oppa.”
“Ah syukurlah kau tak akan menangisi pria itu. Jangan-jangan ini hanya skandal buatan? Atau ia yang tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya padamu.” Bisik Minho didekat Seohyun. Keduanya kembali berfikir, ada benarnya ucapan Minho. Mungkin saja ini hanya skandal palsu atau ucapan Kyuhyun yang palsu karena ingin membuat Seohyun cemburu. Cemburu untuk apa? Memang Seohyun merasakan apa?
“Biarkan saja, aku tidak peduli. Dia memang sering bilang kalau Victoria adalah tipe idealnya.”
“Tapi dia menyukaimu bukan Victoria.” Bisik Minho sepelan mungkin.
“Tsk. pria seperti dia pasti menyukai banyak gadis.” Minho menjitak kepala Seohyun pelan, otak Seohyun terlalu penuh dengan Heechul sampai hal sekecil ini tidak mengerti.
“Kau sendiri yang bilang kalau dia hanya menyukaimu dan kau harus percaya itu. Babo! Aish otakmu hanya ada Heechul hyung eoh?”
“Tentu, di otakku penuh dengan nama Kim Heechul.”
“Aish!! Menurutku ini hanya Skandal palsu!! Percaya saja padaku. Kau tidak usah bersedih.”
“Siapa yang bersedih?!! Aku baik-baik saja.” suara Seohyun mengecil, ia menutupi rasa gugupnya yang sedari tadi ia tutupi sebisa mungkin.
“Aku lebih baik dia bersamamu~ daripada bersama gadis yang berdahi lebar seperti Victoria. Kyu~~ Dia noona Kyu~” Seohyun dan Minho saling menatap kearah Yoona yang masih menangis tersedu-sedu. Ucapan Yoona pasti terdengar sampai luar kelas. Minho menendang kursi Yoona agar bibir belut itu tidak mengucapkan kata-kata yang lebih dari itu.
“Ah aku bisa gila.” Ucap Minho Frustasi. Ia merasa diruangan ini hanya ia yang manusia, sisanya entah makhluk apa. “Tuhan tempatkan aku ditempat yang tidak ada fangirl, ah tapi itu tidak mungkin.” Minho menunduk lesu, menikmati apa yang sedang terjadi dihidupnya.

-SeoHyunim-

Sudah lebih dari dua minggu sejak Skandal Kyuhyun-Victoria terkuak media, sampai sekarang berita itu semakin menjadi-jadi. Ada beberapa artikel yang mengatakan kalau Kyuhyun akan segera menikahi Victoria, ada pula yang mengatakan kalau skandal ini sengaja dibuat karena grup dari Victoria akan segera comeback. Berita apapun yang ada, gadis yang sempat syok dengan berita itu kini mulai biasa saja walaupun sebenarnya tidak terlalu begitu. Menurutnya, ia harus fokus untuk ujiannya yang sudah didepan mata, tidak lucu baginya gagal masuk Universitas yang sama dengan Heechul dan ia tidak mau kuliah dimanapun selain disana. Lain Seohyun, lain juga Yoona yang semakin terbawa suasana. Semakin hari ia semakin mirip boneka hidup, pandangan kosong, sering menangis, sulit di ajak bercanda, padahal dari Kyuhyun sendiri belum mengatakan apapun tentang skandal ini. Yoona sudah sering merengek dengan aegyo mematikan pada Seohyun agar menghubungi Kyuhyun dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya tapi Seohyun selalu menolak dengan berbagai alasan tak masuk akal.
“Seohyun kami pulang dulu eoh, aku harus mengantar manekin ini kerumahnya. Hati-hati!! Besok kita menginap dirumahmu.” Ucap Minho, sebenarnya yang ia khawatirkan justru sahabatnya yang terlihat tegar ini. Minho sudah bersahabat dengan Seohyun lebih lama dari Yoona, jadi ia tahu betul perasaan Seohyun seperti apa saat ini. walaupun Seohyun tak pernah mengatakan apa-apa tapi tatapan dan sikap Seohyun sangat terlihat kalau ia juga sedikit down dengan berita itu apalagi itu tepat sehari setelah Kyuhyun menyatakan perasaan padanya. Gadis itu pasti kecewa dan marah, ia sering mengatakan kalau ia tidak tertarik dengan apa itu cinta dan bagaimana rasanya menyukai seorang pria sungguhan. Dan saat ia merasakannya, dua kali berturut-turut ia langsung tersakiti. Itulah yang dikhawtirkan Minho, takut sahabatnya benar-benar tidak peduli dengan kehidupan cintanya dan akan selamanya mencintai seorang Heechul.
“Arraseo~ Cepat antar manekin itu ke alamnya, josimhae.” Minho mengangguk lalu membawa Yoona kedalam mobil yang ia pinjam dari orang tuanya demi mengantar manekin hidup ini pulang pergi.
Seohyun melangkah kedalam kamarnya, membuka ponselnya yang terpampang jelas wajah tampan Heechul. Tersenyum, itulah yang selalu Seohyun lakukan ketika melihat wajah Heechul.
“Aku hanya menyukaimu Oppa, kau jangan khawatir. Sampai kapanpun hanya kau yang aku sukai.” Lirih Seohyun, jarang sekali melihat Seohyun yang berisik dan kasar bukan main menjadi rapuh dan lemah begini. Hatinya seperti dipermainkan, dua kali ia mendapat perlakuan manis seseorang dan salah satunya ia akui kalau ia menyukainya tapi tak lama perasaannya dibuat hancur lebur dalam sekejab. Dan kini, ia tak pernah mengakui kalau ia menyukai pria yang sudah terang-terangan mengakui kalau pria itu menyukainya tapi tak sampai 24 jam pria itu justru tertangkap basah berkencan dengan gadis lain. Inikah hukuman karena ia tak pernah membuka hatinya untuk orang lain? Inikah hukuman karena ia terlalu mencintai sosok Kim Heechul dihidupnya. Bukankah hukuman ini terlalu menyakitkan?
Terdengar suara bel berbunyi beberapa kali, dengan cepat Seohyun bangkit dari ranjangnya dan berlari kearah pintu rumahnya. Tanpa mengintip siapa yang datang, ia langsung membuka pintu rumahnya. Matanya membulat, jantungnya berdegub tak terkontrol, sesosok pria datang dengan senyuman innocentnya seperti biasa.
“Annyeong~ kau merindukanku eoh? YA jangan berdiri didepan pintu, aku mau masuk.” Pria itu mendorong bahu Seohyun lalu menutup pintu rumahnya. Membawa gadis yang masih terdiam itu keatas sofa tempat biasa mereka berkumpul. Ia menjentikan jarinya beberapa kali didepan mata Seohyun, gadis itupun langsung mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.
“Ada apa kesini?” Tanya Seohyun datar.
“Wae? Kau tidak suka?”
“Ne, cepat pergi!” Ketus Seohyun tak peduli.
“Waeyo? Kau marah padaku?” Gadis itu tak menjawab, lebih memilih menonton acara TV yang ia sendiri tak tahu itu acara apa.
“Seohyun, aku sudah mengatakan padamu agar percaya pada perasaanku. Jangan dengar apa yang sedang diberitakan, kau sudah berjanji akan percaya padaku.” Seohyun menaikan volume tv, ia malas mendengar kata-kata pria disampingnya apalagi yang berhubungan dengan kejadian beberapa minggu yang lalu. Kyuhyun merebut paksa remote ditangan Seohyun dan menekan tombol off disana lalu meletakan remote itu diatas meja dihadapannya. Perlahan ia menggenggam lengan mungil yang bebas disampingnya, menyelipkan jemarinya diantara jemari lentik itu. Seohyun tak menolak perlakuan Kyuhyun, ia hanya diam dan berusaha menahan kegugupannya sekarang.
“Kau tak percaya padaku? Aku sudah menegaskan padamu kalau aku hanya menyukaimu, kenapa tidak percaya dengan perasaanku? Apa aku terlihat bercanda saat itu?”
“Percaya untuk apa? Aku tahu aku bodoh untuk hal ini, jadi itukah alasanmu mempermainkanku? Mengatakan hal bodoh itu lalu terkuak ke media kalau kau berkencan dengan Victoria. Kau pasti sudah merencanakan ini kan? Karena kau fikir aku akan menangisi mu seperti fans-fans mu yang lain? Bermimpi saja untuk itu. Michinom!”
“Aku tidak mempermainkanmu, aku bersungguh-sungguh. Bisakah kau percaya? Ini salah paham Seohyun-ah, saat itu kami makan malam bertiga dengan Zhoumi hyung dan yang tertangkap basah hanya kami berdua. Aku melihat ada paparazzi disekitar kami, akupun langsung mengejar paparazzi itu tapi sayang tak terkejar, makanya esok harinya aku langsung ke sekolahmu menjelaskan itu. bisakah percaya padaku? Atau kau mau bertemu Victoria dan Zhoumi hyung?” Kyuhyun mengeratkan genggaman tangannya pada tangan mungil Seohyun, ia takut Seohyun menarik tangannya dan pergi seperti di drama-drama yang sering di tontonnya.
“Untuk apa bertemu mereka? Untuk semakin menyakitiku?” Sahut Seohyun, ia reflek menutup bibirnya dengan tangannya yang tak digenggam Kyuhyun. Rona kebahagian terlihat jelas diwajah Kyuhyun, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Seohyun sontak Seohyun menjauhkan kepalanya dari kepala besar Kyuhyun.
“Kau cemburu? Wah Seo Joohyun kau menyukaiku eoh? Aku tahu kau sebenarnya percaya pada perasaanku makanya kau semarah ini padaku. Cepat mengaku!!” Ucap Kyuhyun dengan smirk diwajahnya.
“Micheoseo? Aku hanya menyukai Heechul Oppa! Jauhkan kepalamu!!”
“Geojitmal! Kalau tidak mengaku, aku akan menciummu sampai kau mengaku.” Pipi Seohyun berubah merah padam, dengan cepat ia mendorong kepala Kyuhyun kuat-kuat sampai Kyuhyun cukup berjarak darinya. Tangan mereka sudah tak bertautan karena Seohyun yang melepasnya secara paksa dengan cubitan dan cakaran. Kyuhyun kini berlutut dihadapan Seohyun, memandang kedua mata itu dengan tulus. Tangannya mengawang menyentuh dagu Seohyun agar gadis itu melihat kearahnya.
“Seohyunnim, aku sangat mencintaimu. Bisakah membagi sedikit perasaanmu untuk Heechul hyung padaku? Cintai aku sebagai seorang pria bukan seorang idola. Seohyunnim, temanku yang kasar maukah kau menjadi kekasihku?” Ucap Kyuhyun tulus. Seohyun hanya mengedip-ngedipkan matanya seperti dikelitiki cacing, ia tak pernah mendapat perlakuan seperti ini dari siapapun dan ia tak tahu harus berbuat apa. Tangannya menyentuh rambut Kyuhyun lalu mengusapnya sayang, tersenyum tulus kearah pria yang masih menatapnya intens.
“Kau mau menungguku kan? Tunggulah sebentar lagi, aku harus lulus tes masuk perguruan tinggi. Tidak lucukan kalau kau memiliki yeoja chingu yang tidak melanjutkan sekolahnya. Aku sangat ingin masuk Inha University, kau tahu itu kan? Berjanjilah kau mau menungguku Kyuhyun Oppa” Seohyun mencubit pipi gembil Kyuhyun. Pria itupun langsung bangkit mendekatkan wajahnya dengan wajah Seohyun, jaraknya kini hanya beberapa centi saja.
“Andwae!! Ini untuk Heechul Oppa.” Seohyun menahan dahi Kyuhyun agar tidak terus mendekat, Kyuhyun menatap tajam Seohyun yang sedang tersenyum meledek.
“YA!! Kenapa untuk pria itu?”
“Bibir Heechul Oppa lebih seksi darimu, aku hanya mau dicium dengan bibir seksi Heechul Oppa.”
“MWO?!! Tapi aku calon namja chingumu!!!”
“Tsk. Kau baru calon, kalau Heechul Oppa sudah menjadi suami dihatiku.”
“YA!!” Kyuhyun menarik kepala Seohyun agar mendekat padanya, tapi lagi-lagi Seohyun menolaknya. Ia menutup bibirnya dengan satu tangannya dan satu tangan lagi untuk menyingkirkan kepala Kyuhyun.
“Tunggu sampai aku lulus.” Kyuhyun kembali duduk disebelah Seohyun, menyandarkan kepalanya pada bahu Seohyun. Menatap lesu wajah Seohyun yang kini bersemu merah dan bibir yang terus tersenyum manis.
“Ingat kau jangan percaya pada gosip-gosip murahan itu. Percaya saja padaku, kalau kau masih ragu aku akan menciummu ribuan kali.”
“Tsk. Aku tidak tahu kau se yadong ini! Menjauh!! Aku tidak mau dekat-dekat dengan pria sepertimu!”
“YA! Ingat jangan percaya pada skandal itu.”
“Ne, Chagiya.” Ucap Seohyun malu-malu, Kyuhyun terkekeh geli mendengar ucapan Seohyun barusan. Darimana ia tahu panggilan sayang seperti itu?
“Aigoo manisnya. Mau kucium eoh?”
“Mau mati eoh?!” Tanya Seohyun dengan kepalan tangan didepan wajah Kyuhyun. Lebih baik diam dan kembali bersandar pada bahu Seohyun dari pada wajahnya babak belur.
“Saranghae Seohyuni.”
“Aku tahu.”
“Kau tidak menyukaiku?”
“Anni.”
“YA!!”
“Arraseo arraseo.”
“Cepat katakan!”
“Saranghaeyo…. Heechuli Oppa.”
“YA!!”
Hari ini berakhir sangat manis, semua sudah jelas. Tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, tak ada yang perlu diperjelas lagi. Mereka hanya perlu saling menunggu dan terus saling percaya, apapun yang terjadi nanti mereka hanya perlu ingat pada janji masing-masing. Seohyun dengan janjinya agar selalu percaya pada Kyuhyun dan Kyuhyun yang harus berjanji untuk menunggu gadis itu sampai masuk perguruan tinggi.
Malam sudah berganti pagi, mereka teridur dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. Seohyun membuka matanya terlebih dulu, bahunya terasa sakit dan berat karena harus menopang kepala besar disana. Mengusap matanya dan sengaja merenggangkan tubuhnya sampai pria yang masih tertidur pulas dibahunya terbangun dengan tidak elit.
“Kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun dengan suara serak khas orang bangun tidur, ia mengusap matanya berkali-kali dan melihat Seohyun yang sudah berjalan kearah tangga rumahnya.
“Mandi, aku harus sekolah. Kau mandilah, nanti aku buatkan susu hangat.” Kyuhyun tersenyum senang pagi ini, tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. rasanya lebih bahagia dari pada memenangkan acara musik mingguan.
“Arraseo Chagiya.” Teriak Kyuhyun disertai senyuman kebahagiaan.
“YA! Aku belum jadi pacarmu! Berhenti bicara seperti itu!!” teriak Seohyun lebih keras dari kamarnya. Kyuhyun hanya mengerucutkan bibirnya lucu, tapi tidak disangkalnya kalau ia sangat bahagia walaupun gadis itu belum jadi miliknya. Ia harus membuat gadis itu tetap percaya padanya dan ia juga harus sabar menunggu gadis itu, semoga saja pria bernama Yonghwa itu tidak muncul tiba-tiba dan mengatakan kalau ia juga menyukai Seohyun. Akan ia pastikan pria bernamaYonghwa itu mati seperti lalat ditangannya.
Hampir satu jam menunggu Seohyun keluar dari kamarnya, akhirnya keluar juga dengan tubuh yang sudah terbalut seragam lengkap dan ransel dibelakangnya. Ia sengaja menunggu di meja makan, ingin tahu apa yang akan disajikan gadis ini padanya. Ia sudah memegang kedua sumpit ditangan kiri dan kanannya, matanya mengikuti kemanapun Seohyun pergi. Gadis itu menuangkan susu vanilla kedalam dua gelas panjang dan meletakannya diatas meja makan lalu mengambil beberapa potong roti tawar lalu mengolesnya dengan selai cokelat lalu meletakan diatas piring datar dan membawanya keatas meja makan.
“Kenapa diam saja? kau tidak suka?” Tanya Seohyun yang langsung mengambil potongan pertama roti tawar diatas meja.
“Kau tidak membuat sesuatu yang lebih berat?”
“Kau mau aku ambilkan batu eoh? Aku harus cepat, ini hampir terlambat. Kalau tidak ada kau mungkin aku sudah berangkat tanpa makan pagi. Bersyukur saja.” Kyuhyun mengangguk dan meletakan sumpit yang sudah ia pegang diatas meja lalu mengambil susu dan roti tawarnya. Seohyun tersenyum melihat tingkah lucu Kyuhyun pagi ini, ia baru menyadari kalau teman dekatnya ini memiliki sisi imut juga.
“Aku berangkat duluan eoh, kau bisa mengunci rumahku kan? Cukup kau tutup saja, ah jangan lupa pagar kecil itu di kunci juga. Annyeong!!” Seohyun memakai ranselnya dan segera bangkit tak lupa membawa satu potong roti tawar lagi. Dengan kecepatan penuh, Kyuhyun memasukan semua roti tawar yang baru ia ambil kedalam mulutnya dan meminum susunya sampai habis lalu mengejar Seohyun yang baru sampai pintu rumah.
“Aku akan mengantarmu.” Ucap Kyuhyun susah payah karena roti yang masih memenuhi mulutnya.
“Arraseo, kaja!”

-SeoHyunim-

Seohyun selamat dari hukuman An Seonsaengnim, ia bisa datang lebih cepat dari biasanya hari ini. Ya semua karena Kyuhyun mengantarnya kesekolah dengan mobil canggihnya tapi tak sehebat mobil Siwon menurut Seohyun. Disepanjang jalan Kyuhyun terus membicarakan hal-hal yang sedang ia kerjakan, tapi bukan Seohyun kalau ia peduli dengan yang Kyuhyun kerjakan. Ia justru menanyakan kabar Heechul dan Siwonnya, karena sudah lama sekali sejak mereka tak bertemu secara langsung dengan jarak yang terlalu dekat. Mendengar Seohyun terus membicarakan Heechul dan Siwon rasanya ia ingin menulikan telinganya saat itu juga. Dengan sengaja Kyuhyun menyebutkan kalau Victoria masih tipe idealnya dan reaksi Seohyun biasa saja, ya rencana Kyuhyun untuk membuat Seohyun cemburu selalu gagal.
“Wah lihat lah gadis kegenitan itu, kau datang cepat hari ini eoh?” Seru Tiffany dari singgah sananya, mata Seohyun hanya memincing tajam kearah gadis itu dan kembali fokus pada buku bacaan ditangannya.
“Ah kau tahu tidak, artikel yang mengatakan kalau Victoria sudah mengakui hubungannya dengan Kyuhyun Oppa? Aish kalau aku bertemu gadis itu akan aku acak-acak dahi lebarnya.” Seohyun sempat tertegun mendengar Tiffany mengatakan itu, tapi ia harus ingat janjinya kalau ia akan selalu percaya pada perasaan Kyuhyun.
“Tidak mungkin, Victoria eonni hanya menganggap Kyuhyun Oppa adalah dongsaengnya saja.”
“Anni, hubungan mereka sudah sangat dekat mana mungkin hanya sekedar noona dan dongsaeng.”
“Kau sudah mendukung hubungan mereka eoh?”
“Tidak akan! Kau fikir aku gila mendukung hubungan mereka?! YA Seo Joohyun, kenapa orang yang katanya temanmu itu belum mengucapkan apapun mengenai skandalnya eoh? Apa dia sengaja ingin membuat fansnya mati penasaran?” Tanya salah satu dari penggosip teman Tiffany yang tak lain adalah Yuri, gadis yang sering disebut-sebut mirip secara fisik dengan Seohyun. Tapi Seohyun selalu mengelak, tak sudi memiliki kemiripan wajah dengan seorang penggosip.
“Mana aku tahu, Tanya saja sendiri. Bisakah kalian berhenti membicarakan skandalnya? Lebih baik kau mendukungnya apapun yang ia lakukan dan belajarlah yang rajin kalau kalian mau cepat lulus. Michinom!” Ketus Seohyun, telinganya panas mendengar orang-orang membicarakan skandal pria itu.
“Wah kau fikir kau akan lulus dengan nilai terbaik eoh? Beraninya bicara seperti itu. Urus saja Heechulmu itu!! Pria tapi berpenampilan seperti wanita, dia merasa dirinya cantik eoh?”
“Tentu, dia sangat cantik. Wae? Kau iri? Aigoo lihat wajahmu bahkan lebih buruk dari kotoran Heebum.”
“I JASHIKIYA!!” Yuri, Tiffany dan segerombolan gadis penggosip dikelasnya langsung menghampiri Seohyun yang masih fokus dengan buku bacaannya. Ia tak peduli apapun yang akan dilakukan gadis-gadis ini padanya. Tiffany menarik buku yang sedang dipegang Seohyun lalu melemparnya asal, sedangkan Yuri melempar ransel Seohyun kelantai sampai beberapa isinya berhamburan keluar. Seohyun hanya terus memperhatikan apalagi yang akan dilakukan gadis-gadis ini dengan wajah tenang.
“Kau takut eoh? Kenapa tidak melawan?” Ucap salah satu dari mereka.
“Tsk. untuk apa? Yang aku takutkan adalah aku gagal tes masuk universitas.” Tiffany mendorong bahu Seohyun cukup kuat, sampai gadis itu sedikit bergeser dari tempatnya.
“YA! Seo Joohyun, kau fikir kau bisa lulus dengan nilai terbaik eoh? Tsk bukankah yang kau lakukan hanya mencari perhatian seorang Kyuhyun?”
“Tentu. Aku belajar serius dari pagi sampai pagi lagi, aku yakin aku akan lulus dengan nilai terbaik.”
“Tsk. kau terlalu percaya diri sama seperti idolamu itu, ah kalau kau bertemu dengannya suruh dia berhenti mengaku sebagai kekasih Anna Frozen. Apa dia fikir dia pangeran dari negeri dongeng?”
“Kau belum tahu dia seorang pangeran? Aigoo kau mengaku sebagai ELF tapi menghina dan menjatuhkan salah satu membernya. Eum aku beritahu satu rahasia padamu, kalau Kyuhyun tidak menyukai fans yang jenisnya seperti kalian. Hobinya bergosip dan menghina orang lain. Cepat pergi!!! Kalau kau mau selamat!!”
“Aish Jinjja!!” Yuri yang kesal langsung meninju wajah Seohyun, menganggap wajah chubby itu adalah samsak tinju yang sering ia lihat di sasana tinju orang tuanya. Seohyun tertunduk beberapa saat, tangan Yuri gemetar saking terkejutnya. Ia sebenarnya tak berniat untuk melakukan itu, tapi memang kadar emosi dikepalanya sudah diluar batas. Beberapa gadis yang masih bergerombol melihat darah yang menetes dari wajah Seohyun yang masih tertunduk, beberapa dari mereka memilih kabur lain dengan Tiffany yang justru menyemangati Yuri agar melakukannya lagi. Seohyun mengangkat kepalanya, benar saja hidung Seohyun mengeluarkan darah yang cukup banyak. Ia menatap dua gadis dihadapannya dengan tatapan horror, Yuri semakin gemetar melihat tatapan tajam Seohyun dan Tiffany hanya bersembunyi dibalik tubuh Yuri.
“Eo? Darah? Wah aku tidak pernah tahu darahku semerah ini, kalian tahu? Aku sangat menyukai warna merah terutama merah darah. Gomawo! Sekarang giliranmu!!!” Seohyun baru mengangkat kepalan tangannya tinggi dan dua orang itu sudah berlari keluar kelas. Ia segera menutup hidungnya dan berjalan biasa menuju kamar mandi, baru beberapa langkah melewati pintu kelas bahunya ditepuk seseorang, dan ia tahu pasti siapa itu.
“Wae? Aku harus segera membersihkan hidungku.” Minho menarik bahu Seohyun untuk melihat wajah temannya yang agak pucat seperti orang kehabisan banyak darah.
“YA Kau kenapa? Siapa yang melakukan ini padamu?” Tanya Minho panik sambil membawa Seohyun keruang kesehatan secepat mungkin. Ia membantu Seohyun membersihkan darah yang terus mengalir dari hidung Seohyun di wastafel kecil ruang kesehatan.
“Hidungmu kenapa eoh?”
“Berdarah!! Kau tidak lihat banyak air berwarna merah begini?! Kau fikir aku memasukan tinta ke hidungku, babo! YA Minho-ya, lebih baik kau bereskan isi tasku yang jatuh didekat meja kita, banyak barang berharga disana.”
“AISH!! Aku serius!! Siapa yang melakukannya padamu?!!” Seohyun hanya menepuk-nepuk bahu Minho untuk menenangkannya.
“Tidak apa, aku akan membalasnya saat kita lulus nanti. Kau kan tahu aku sudah mendapat surat peringatan pertama sampai aku mendapat yang kedua tamatlah aku.”
“Tapi ini keterlaluan, aku tidak bisa melihatmu begini.”
“Gwaenchana. YA Cepat bereskan isi ranselku, nanti mereka melihat barang-barang pribadiku.” Seohyun mendorong-dorong tubuh Minho agar keluar dari ruang kesehatan. Darah dari hidung Seohyunpun sudah mulai berhenti mengalir dan sudah tersumpal kapas agar membantu mengentikan darahnya. Daripada harus tiduran diruang kesehatan ia lebih suka kembali ke kekelas, lebih banyak manfaatnya disana. Selama menuju kelas, beberapa orang memperhatikan Seohyun seperti ada sesuatu. Mungkin karena kapas besar yang menyumpal di lubang hidungnya dan beberapa bercak darah di seragam sekolahnya. Seandainya dia belum mendapat surat peringatan, ia pasti sudah menghajar gerombolan gadis itu sampai babak belur.
“Seohyun? Kenapa kesini? Istirahat saja diruang kesehatan. Babo!” gerutu Minho yang sudah menenteng ransel milik Seohyun.
“Aku malas disana, lagipula sebentar lagi masuk. Kaja!” Seohyun mengapit tangannya pada lengan Minho mengajaknya kembali ke kelas. Seohyun sengaja mengapit lengannya erat pada lengan Minho dan meletakan kepalanya pada bahu Minho, karena beberapa fans Minho melihatnya kesal.
“Wae? Kau mulai pusing?” Khawatir Minho karena Seohyun terus menyandarkan kepalanya pada bahunya, ia menyentuh dahi Seohyun lalu dahinya untuk merasakan suhu tubuh Seohyun. Gadis itu semakin puas melihat fans fanatik Minho menunduk lesu.
“Anni.”
“Kau bilang saja kalau mulai pusing, aish jinjja harusnya kau langsung menghajar gadis-gadis itu.”
“Lalu ditendang dari sekolah ini? Shirheo!! Lihat saja nanti apa yang aku lakukan pada mereka.” Minho melirik ekspresi menakutkan Seohyun, sepertinya gadis itu sudah membuat rencana jahat dari yang terjahat.
“Kau menakutkanku.”

TBC…

Tinggalkan komentar