[FF/SEOKYU] I’M NOT INTERESTED ABOUT LOVE CHAPTER – 14

I’m Not Interested About Love
Main Cast: Seo Joohyun, Cho Kyuhyun,
Other Cast : Choi Minho, Im Yoona, Victoria Song
Title : He’s MINE!!!!
Author : tynamusshee

…-Happy Reading-…

Hari ini hari terakhir mereka bertiga berlibur di sebuah pulau terindah di Negara tempat tinggal mereka. Dua hari yang lalu Kyuhyun, pulang terlebih dulu karena pekerjaan yang ia tinggal sudah memanggil-manggilnya dan karena beberapa hari lagi ia bersama grupnya akan melakukan comeback stage. Dia saja yang nekat menyusul kekasihnya berlibur, padahal sedikitpun Seohyun tak pernah mengajak bahkan memberitahunya kalau ia akan berlibur bersama dua sahabatnya.
“Aku tidak mau pulaaaaaang~~” Rengek Yoona sambil duduk dilantai dengan kedua tangan dan kaki yang memeluk koper pink kesayangannya.
“Waeyo~? Kita sudah harus pulang, kajja!!” Sekeras apapun Minho menarik koper pink dengan pemiliknya, koper itu tak bergerak sedikitpun.
“Sirheo~ aku masih mau disini.” entah kenapa air mata Yoona terjatuh begitu saja, kedua sahabatnya kebingungan dengan tingkah sahabat satu ini. aneh sekali bahkan sejak satu hari sebelum mereka berangkat.
“YA Im Yoona!! Yasudah kalau tidak mau pulang, kami pulang dulu. Kau hati-hati disini.” Seohyun menarik lengan Minho untuk meninggalkan Yoona dikamarnya. Mereka memang harus pulang hari ini juga, karena tiket pesawat sudah terlanjur dipesan. Kalau dibatalkan uangnya terbuang sia-sia. Apalagi ada Minho yang cukup perhitungan masalah keuangan. Duduk dibawah payung besar dengan kedua koper dikanan kiri mereka.
“Ah kenapa Yoona belum keluar juga? Pesawat kita berangkat sekitar satu jam lagi.” Keluh Seohyun sambil terus melirik kearah jam tangannya lalu tempat penginapan mereka.
“Aish, harus nya kalau ia tidak mau pulang hari ini katakan dua hari yang lalu sebelum kita memesan tiket pesawat. Babo yaish!!”
Setelah hampir 15 menit, Yoona muncul dengan wajah sangat tertekuk. Terlihat sekali ia terpaksa ikut pulang hari ini.
“PALLI!! Kita hampir terlambat.” Yoona menghembusakan nafasnya kasar, menatap lesu kearah kedua sahabatnya yang jelas-jelas sudah kesal setengah mati dengannya sejak pagi buta. Mulai dari tidak menanggapi teriakan mereka dari luar kamar, setelah pintu terbuka Yoona malah kembali memeluk guling besarnya, pakaian yang belum dimasukan kedalam koper sampai akhirnya Minho yang harus memasukan semua pakaian-pakaian Yoona, Seohyun yang harus menggeret dia ke kamar mandi bahkan nekat akan memandikannya kalau Yoona tak mau mandi juga, menyiapkan pakaian Yoona untuk pulang hari ini bahkan kejadian tarik-menarik koper yang terjadi belum lama ini. Sepertinya sahabat mereka sedang ada beban yang tak ingin ia bagi, ada rasa ketakutan yang ia tak mengerti dan kalau ia bercerita kedua sahabatnya tak akan percaya bahkan menganggap itu sebuah lelucon. Yoona memang jarang bicara serius, hanya serius saat ia sudah terlihat sangat frustasi. Wajar kalau Minho dan Seohyun hanya menganggap setiap perkataan Yoona hanya sebuah ketakutan sementara atau hanya sebuah halusinasi Yoona yang berlebihan.

-SeoHyunim-

Kenapa diam saja? apa yang kau sembunyikan? Sudah dua hari sepulang kita dari Jeju kau jadi pendiam. Kau kenapa eoh?” Yoona memandang Minho yang duduk tepat disebelahnya, matanya kembali berkaca-kaca dan perasaan takut itu kembali datang.

Aku takut.” Lirihnya.

Sudah dua hari sepulangnya mereka dari Jeju, Yoona sulit diajak bicara bahkan tersenyum juga jarang terlihat. Sekeras apapun usaha Seohyun dan Minho untuk membuat Yoona tertawa gadis itu hanya tersenyum singkat. Seohyun bahkan terpaksa membujuk Kyuhyun untuk datang kerumahnya, siapa tahu kalau Kyuhyun datang Yoona akan kembali ceria tapi Kyuhyun sedang sibuk dengan jadwal musikal nya. Sebagai gantinya, Yoona boleh masuk ke backstage untuk bertemu dengannya itupun karena paksaan Seohyun.

Apa yang kau takutkan? Kau takut kami melupakanmu saat masuk kuliah? Kau tidak usah khawatir, kami menyayangimu lebih dari apapun. Tidak mungkin kami meninggalkanmu, kalau ada yang mengganggumu kami selalu melindungimu. Jangan menangis eum.” Minho memeluk tubuh ramping Yoona, mengusap punggung yang agak bergetar karena sedikit terisak.

Aku takut~ jangan tinggalkan aku.” Ingin rasanya Seohyun menangis melihat sahabat nya ketakutan tak jelas seperti ini, jarang sekali melihat Yoona seperti dikejar-kejar hantu begini. Gadis yang begitu rapuh, tak banyak bicara bahkan sekedar menarik bibirnya untuk tersenyum. Seohyun dan Minho semakin yakin ada yang disembunyikan Yoona saat ini, awalnya memang menganggap ketakutan Yoona hanyalah sebuah candaan atau tidak serius tapi setelah melihat tingkah Yoona dua hari ini mereka semakin yakin kalau Yoona memang menyimpan sebuah masalah sendiri.

Kau sahabat kami, kalau ada masalah kau harus berbagi.” Yoona melirik Seohyun sebentar lalu memeluknya dan menangis lebih kencang dibahu Seohyun. Minho dan Seohyun saling melirik tak mengerti, dipaksa seperti apapun Yoona masih enggan bercerita.

Aku takut, lindungi aku~!”

Waeyo? Katakan padaku apa yang terjadi, aku akan melindungimu. Kau tahu aku kan? Aku akan melakukan apapun untuk melindungi kalian.”

Museowo~!” Lirih Yoona kesekian kalinya.

YA Inma!! Jangan hanya mengatakan takut.. takut. kau ini kenapa eoh?” Mata Seohyun mendelik tajam kearah Minho yang baru saja membentak Yoona dan membuat tangisan gadis itu menjadi-jadi.

Kau menginap dirumah ku saja eum, kita tidur bertiga. Aku dan Minho akan menjagamu sampai rasa takutmu hilang.”

Tidur bertiga? Dimana? kamarmu? Kasurmu kecil sekali, bahkan kakiku saja melewatinya.” Bisik Minho dan langsung mendapatkan jitakan jitu tepat didahinya.

ISH! Babo-ya!! Dikamar tamu seperti biasa!”

Berdebat hingga waktu makan malam datang, berdebat hal tak penting sama sekali. Yoonapun memilih tidur terlebih dulu, meninggalkan dua sahabatnya bertengkar diruang tamu. Itulah anggapannya, sesungguhnya Minho sedang mengorek dalam-dalam kehidupan Seohyun yang ditutupi sendiri terutama tentang hubungan misteriusnya dengan Kyuhyun yang baru ia lihat secara nyata beberapa hari yang lalu.

Kenapa kalian para wanita menyimpan rahasia besar sendiri eoh? Tidak menganggap aku sebagai sahabat karena aku pria satu-satunya?”

Anni, bukan seperti itu. kau mengenalku sudah lama, kenapa tidak memahami kalau aku tidak mudah bercerita dengan siapapun termasuk kalian dan orang tuaku.”

Kedua orang tua mu belum tahu kalau kalian berpacaran?” Seohyun menggeleng sambil sesekali melongok kedapur, takut eomma nya mendengar perkataan Minho.

Jangan bicara keras-keras, kalau mereka tahu, kami akan langsung dinikahi. Itu rencana mereka bahkan sejak kami saling mengenal dulu. Aku masih ingin belajar dan bekerja dengan baik.” Minho rasanya ingin tertawa terbahak-bahak. Membayangkan dua manusia dengan bibir tajam akan di ikat dalam satu ikatan pernikahan, mungkin mereka akan saling memaki untuk menunjukan rasa sayang masing-masing. Lalu seperti apa anak mereka? Hancurlah kedua keluarga itu.

Kalau kau menikah dengan Kyuhyun hyung, kau tidak perlu bekerja.” Sahut Minho sedikit menahan tawanya, wajahnya akan memerah kalau ia menahan tawa yang sangat ingin ia keluarkan.

Tidak bisa seperti itu, aku ingin bekerja di bidang yang bisa membuatku dekat dengan Heechul Oppa. Mungkin aku akan bekerja di HeeStory dan membantu Heejin Eonni atau bekerja di toko Wine milik kedua orangnya. Ah seandainya itu bisa terjadi, tapi eomma akan langsung memukulku kalau aku bekerja sebagai pelayan.”

YA!!! Kau sudah punya Kyuhyun hyung, berhenti memikirkan Heechul hyung seperti ini. kalau Kyuhyun hyung dengar, ia akan merasa tak nyaman.” Berputar kembali dalam otaknya, sepertinya ia pernah mendengar kata-kata ini dari seseorang yang sangat imut dan menggemaskan, Ryeowook. Ya Ryeowook yang mengatakannya saat ia mengunjungi dorm Super Junior untuk meminta izin dan saran tentang hubungannya.

Arra~ Ryeowook Oppa juga sudah memperingatiku seperti itu.”

RYEOWOOK?!! Ryeowook hyung?!!!! Mereka juga sudah tahu hubungan kalian?” Seohyun hanya bisa menepuk dahinya tanda menyesali perkataannya barusan. Beruntung Yoona sudah tidur, sampai Yoona tahu ia mengunjungi dorm mungkin Yoona akan menangis sampai satu minggu kemudian.

NE!! Aku datang ke dorm saat itu. Bisa kau rahasiakan ini? Waah sukses sudah rencanamu mengacak-acak rahasia pribadiku.”

KE DORM?!! Wah~ kalau Yoona sampai tahu, mungkin rasa ketakutan akan berubah dengan rasa iri lalu menangis dan merengek memintamu membawanya juga kesana.”

YA Choi Minho, menurutmu Yoona kenapa eoh? Dia tidak mau bicara tentang ketakutannya, apa ia melihat barang pribadi Kyuhyun lalu diambil?” kali ini Seohyun yang mendapat jitakan tepat di atas kepalanya.

Babo-ya!! se gilanya Yoona dengan Kyuhyun hyung, dia tidak akan melakukan itu. kau fikir dia sasaeng fans eoh? Yang rela mencuri pakaian dalam idolanya atau menguntit idolanya bahkan sampai ke depan dorm. Eish beruntung aku bukan seorang idol, itu pasti akan melelahkan.”

APPO!! Tanganmu itu besar, kenapa memukul kepalaku keras sekali?!! ah jangan-jangan otak Yoona jadi seperti itu karena sering dijitak olehmu eoh? YA Choi Minho kau apakan sahabatku?!!!” Seohyun mulai mengacak-acak rambut Minho untuk membalas dendam karena rasa sakit di pucuk kepalanya belum mereda. Dan sekaligus membalaskan dendam Yoona yang belum terbalaskan, itulah yang difikirkan Seohyun.

ANNI!!! Mana mungkin seperti itu. Aish singkirkan tanganmu Cho Joohyun!!!”

Mwo? Kau bilang apa?!! YA! Jangan mengganti nama keluargaku Choi Kodok!!!”

EISH!!” Minho berhasil menangkis tangan Seohyun dari kepalanya, rambutnya sudah tak berbentuk sama sekali. wajahnya juga memerah karena terlalu lama menunduk. “Saat kau akan menikah dengan Kyuhyun hyung, margamu juga akan berubah.”

Aku masih terlalu muda untuk menikah, lagipula aku ingin menikah dengan orang lain bukan dia.” Seohyun tersenyum malu sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Siapa? Kau masih berharap pada Yonghwa inma itu eoh? Aigoo otak warasmu sudah benar-benar hilang rupanya. Sadarlah! Kau sudah memiliki Kyuhyun hyung dan Yonghwa juga sudah memiliki seorang gadis.”

Kau benar, dia sudah kembali lagi dengan gadis tengik bernama Shinhye. Baguslah, dia jadi tidak mengusikku lagi. Tapi kami berteman sekarang!” Minho agak kebingungan dengan kata mengusik yang terlontar dari bibir Seohyun, sepertinya masih banyak rahasia dihidup Seohyun yang mungkin akan menjadi fosil. Minhopun tak berniat mempertanyakan lebih jauh tentang Yonghwa, mendengar nama itu disebut saja tingkat amarahnya langsung naik apalagi ia yang menyebut nama Yonghwa secara sopan.

Besok aku akan menemani Yoona datang ke Drama Musikal Kyuhyun. Kau mau ikut tidak? Aku sudah pesan tiga.”

Kenapa pesan? Kekasihmu pemeran utama disana, babo.”

Aku tidak memberitahunya akan datang, akan aku beritahu dia kalau kami sudah di dekat backstage. Dia berhutang itu pada Yoona, kalau bukan karena Yoona aku malas harus kesana.”

Wae? Kau cemburu melihat ia mencium gadis lain didepan mu eoh? Aigoo ternyata kau pecemburu sekali.”

Tsk. anniyo! Mana mungkin aku cemburu padanya, pada Heechul Oppa saja tidak pernah.”

YA!! Bedakan cinta untuk idola dan cinta untuk manusia sesungguhnya, kau jangan menganggap Kyuhyun hyung adalah bagian dari idolamu. Kau harus menganggap ia sebagai pria. Aigoo Joohyun-ssi, kapan kau dewasa?!”

Molla!! Aku tidak akan de..”

Seohyun-ah, kenapa bicara terus? Ajak kedua temanmu makan malam, eomma harus pergi kerumah orang tua Kyuhyun. Minho-ya, eomma pergi dulu. Kau tidak usah takut ada penjahat yang masuk kerumah, dirumah ini sudah ada penjaga yang lebih kejam dari pembunuh bayaran.”

EOMMA!!!”

Kedua orang tua Seohyun sudah menganggap Minho dan Yoona sebagai anak mereka terutama Minho karena mereka sangat ingin memiliki anak laki-laki dan yang terlahir justru anak perempuan yang bertingkah lebih kejam dari laki-laki. Mungkin tidak seharusnya mereka terlalu mengharapkan Seohyun berubah menjadi laki-laki dan akhirnya jadilah Seohyun berparas perempuan bersikap seperti laki-laki walau kadang terlihat kalau ia sangat feminim.

YOONA!!! YOONA!! ADA KYUHYUN!!! CEPAT TURUN!!!!” Teriak Seohyun didekat tangga yang langsung terhubung dengan kamarnya. Minho sudah duduk didepan meja makan dengan sumpit yang sudah ia pegang kuat-kuat. Seohyun yakin dengan cara seperti itu Yoona akan segera turun dan benar saja, gadis itu berlari dari dalam kamar Seohyun dengan rambut terjepit pita kecil disebelah kirinya.

Dimana Kyuhyun Oppa?”

Di Dorm. Sudah cepat kau makan malam atau besok tidak akan aku temani.” Yoona menunduk lesu, ia sudah tertipu hal seperti ini puluhan kali bahkan ratusan kali. Berlebihan memang, tapi trik Seohyun ini selalu berhasil walaupun Yoona sudah sangat sering menerimanya.

Jangan memasang wajah seperti itu, lagipula kau akan bertemu ia besok. Jangan khawatir eum.”

Kau sudah memesan tiket yang baguskan? Aku tidak mau duduk dikursi paling belakang.”

Tentu, kita paling depan. VVVVVVIP!”

YA! Mana ada yang seperti itu. Michinom.” Kalau Yoona tidak sdang mengalami hal buruk mungkin Yoona sudah ditendang keluar oleh Seohyun. Cukup tunggu Yoona membaik dan Seohyun tak akan membiarkan kata-kata mengganggu telinga itu ia dengar dari bibir Yoona, atau Yoona benar-benar akan kehilangan pita suaranya.

-SeoHyunim-

Kau tidak ingin bertemu dia di backstage?” pertanyaan ini sudah Seohyun dan Minho dengar lebih dari sepuluh kali saat mereka tiba di depan gedung pertunjukan.

Kau tahu aku akan menjawab apa kan? Sudah jangan Tanya lagi, telingaku sakit.”

Seohyun-ah, apa masih lama? Suruh pacarmu itu lebih cepat, kakiku sakit semua.” Gerutu Minho dan langsung mendapat glare tajam dari Seohyun. Satu nama saja berani Minho sebutkan, nyawanya akan terancam disini. pintu loket belum dibuka, tapi karena ulah Yoona mereka harus menunggu satu jam lamanya. Sudah cukup banyak yang berdiri atau duduk disekitar mereka dan hal yang mereka bicarakan hampir sama, Kyuhyun.

Jangan sebut nama dia atau kedua bola matamu aku berikan pada Heebum dan Baengshin.”

Wae? Nanti juga mereka akan tahu.” Sahut Minho santai, seakan tak membaca sinyal berbahaya dari orang disampingnya.

Ah pintu sudah dibuka!!! Kajja!! Palli!!!” Seru Yoona langsung menarik lengan Seohyun, berbaris dideretan paling depan dengan wajah begitu sumeringah seperti baru pertama kali masuk tempat ini. masuk kedalam dan langsung duduk dibarisan paling depan, sangat mudah untuk mengambil gambar dari sini atau sekedar bertatap muka.

Jangan berteriak saat musikal dimulai, jangan menganggap ini Super Show, jangan menyebut namanya.” Seohyun terus memperingati Yoona yang bisa saja nekat berteriak atau naik ke kursi agar bisa menarik perhatian Kyuhyun. Perkataan Seohyunpun langsung disetujui Minho yang duduk di tepat disamping Yoona, Seohyun sengaja menyuruh Yoona duduk diantara mereka karena kondisi Yoona saat ini masih membuat mereka berdua khawatir.

Tidak akan. Ah kalau disini, ia bisa dengan mudah melihatmu. Siapa tahu kau bisa keatas sana dan menciummu seperti ia mencium pemeran utamanya.”

YA!! Kau bicara apa.”

Eo? Kenapa wajahmu memerah? Kau membayangkannya eoh? Aigoo Seo Joohyun.” Seohyun hanya diam lalu berpura-pura fokus pada stage yang masih tertutup tirai, wajahnya yang memerah semakin membuat kedua sahabatnya ingin menggodanya. Ia tak bisa memukul atau sekedar memaki Minho dan Yoona, mengingat dimana ia berada itu tak bisa ia lakukan.

Kalau Kyuhyun hyung menciummu seperti di Jeju bagaimana?” Ucap Minho agak berbisik, ia sadar ini tempat umum dan perkataannya barusan adalah sebuah rahasia besar yang hanya mereka bertiga yang tahu.

YA Inma!! Berhenti bicara seperti itu!!!” Seohyun memukul kepala Minho dengan ponselnya cukup keras, ia sudah tidak peduli ia berada dimana sekarang. Kalau terus mendengar ocehan manusia kodok itu, wajahnya benar-benar akan berubah sangat merah dan yang lebih parah takut didengar orang lain disekitar mereka. “Berani bicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar memukulmu!!!!” Minho hanya mengangguk beberapa kali sambil terus memegangi kepalanya yang terasa ngilu.

YA! jangan berkelahi disini, musikalnya sudah mau dimulai. Hoo Kyuhyun Oppa pasti sangat tampan kalau dilihat sedekat ini.”

Seohyun-ah, bukankah itu Victoria? Kenapa dia ada disini?” Tanya Minho reflek saat melihat sosok wanita dengan rambut panjang mengenakan blazer hitam yang duduk hanya dua kursi dari tempat Seohyun. Kedua pasang mata lainnya langsung menoleh ke sisi kanan Seohyun dan benar saja, itu gadis yang pernah mereka temui di Lotte Word bersama Kyuhyun.

Entahlah, biarkan saja. ini tempat umum bukan?” Sahut Seohyun datar. Entah ada aura apa, ia tiba-tiba malas melihat ke sisi kanannya dan hanya ingin fokus ke depan.

Tenanglah, tak akan aku biarkan Ahjumma dahi lebar itu menyentuh Kyuhyun Oppaku a.. anu maksudku Kyuhyun Oppamu.” Bisik Yoona sepelan Mungkin.

Sebut dia Oppa mu juga aku tidak apa, aku juga mengakui Heechul Oppa sebagai suamiku. Kalau Heechul Oppa memiliki seorang istri, aku harap istrinya tidak akan marah kalau aku masih menyebut Heechul Oppa suamiku.” Yoona akhirnya tertawa lepas, beberapa hari ini tak pernah melihat Yoona tertawa lebar seperti ini.

Ah aku harap pacarku nanti bukanlah seorang fangirl. Aku pasti akan menangis setiap malam karena hanya dianggap pacar kedua. Ah tidak boleh terjadi, tidak boleh.” Gumam Minho dengan wajah sedih penuh harap. Mengenal dua fangirl paling menyeramkan dihidupnya, membuatnya takut memiliki pasangan hidup seorang fangirl. Membayangkan dirinya akan terus menemani gadisnya menonton konser, datang ke fanmeeting, dipaksa membeli album sang idola sampai uang habis, harus ikut berteriak sambil memegang balon saat diacara music mingguan, datang ke acara variety show atau sekedar meminjamkan laptop sampai I-Padnya untuk memvoting habis-habisan sang idola dan mengulang-ngulang Music Video yang sebenarnya sudah sering ia lihat. Tanpa memiliki kekasih seorang fangirl saja ia sudah sangat mengalaminya, bagaimana kalau sampai benar-benar terjadi? Ia bisa disuruh operasi plastik agar mirip dengan sang idola.

YA seorang fangirl itu memiliki hati yang tulus, lembut dan penyayang. Jarang kau temui gadis tangguh yang akan berkorban untuk banyak laki-laki. Ah kami itu wanita yang benar-benar kuat. Benarkan Seohyun-ah?”

Ne? kau bicara apa? Sudah jangan bicara, ini sudah mulai.”

Terdengar suara menggelegar diseisi ruangan, lampupun sudah dimatikan. Ini adalah pertama kalinya, Seohyun datang ke Musikal Kyuhyun pribadi. Biasanya ia malas, walau dipaksa bahkan di bujuk dengan membawa nama Heechul ia tetap akan menolak. Hanya satu alasan yang akan langsung Seohyun berikan, yaitu karena mereka sudah sangat sering bertemu untuk apa bertemu lagi? Menurutnya itu membosankan. Suara riuh tepuk tangan menggema ketika satu persatu pemain muncul sampai akhirnya sang pangeran devil Cho Kyuhyun muncul. Yoona yang sudah diperingati agar tidak berteriakpun diam, lain dengan gadis disebelah kanan Seohyun yang bertepuk tangan dan sedikit teriakan saat Kyuhyun maju ke depan stage. Seohyun memperhatikan gerak-gerik dua manusia ditempat berbeda itu saling menatap, Kyuhyun tersenyum pada gadis itu dan gadis itupun makin heboh dengan teriakannya.

Dia seorang idol tapi tidak punya etika menonton musikal yang baik, haruskah aku panggil security?” gerutu Seohyun tak jelas. Lebih memilih mengeluarkan ponselnya lalu memasukan earphone ke telinga kanan dan kirinya, menaikan volume sampai full hingga tak terdengar suara siapapun selain suara dari ponselnya. Yoona mendorong-dorong tubuh Seohyun, dengan maksud agar Seohyun melepas earphonenya dan fokus pada drama Musikal dihadapannya. tapi Seohyun malas melihat kedepan, ke kanan bahkan ke kiri. Mulai gerah dengan dorongan ditubuhnya yang makin menjadi-jadi, iapun melepas earphonenya dan berpura-pura fokus ke depan.

Jangan cemburu, dia sudah menjadi milikmu. Percaya saja padanya.” Kata-kata bijak yang keluar dari bibir Yoona seperti sebuah mukjizat, hal yang tak pernah terjadi selama ia mengenal gadis ini.

Gomawo.”

Hampir dua jam yang menyiksa hidupnya akhirnya benar-benar akan berakhir, lampu diarea penonton sudah menyala kembali. Membuat para pemain dapat melihat keseluruhan penonton dengan jelas. Mata Kyuhyun langsung terpusat ke tengah depan diantara penonton lainnya, tersenyum kearah gadis yang yang memasang mimik wajah sangat tidak bersahabat bahkan rasanya sangat ingin membunuh orang saat ini juga. Merasa ganjil dengan sifat gadis itu, bibirnya berisyarat menanyakan kenapa? Tapi gadis itu tak membalas bahasa isyaratnya, dari tatapannya sangat jelas ia sedang kesal, sedang marah, tak ingin bicara, padahal hanya karena satu alasan, tak nyaman berada diantara dua insan yang pernah membuatnya seperti saat ini.

Aku harus ke kamar mandi. Bertemu diluar saja.”

YA Seohyun-ah, jangan tinggalkan aku dengan gadis centil ini. aish! Kenapa sahabatmu itu eoh?”

Cemburu, kau seperti tidak mengenal Seohyun saja. Dia itu pecemburu yang sangat parah, apalagi kalau menyangkut gadis dahi lebar didekat kita. Untung saja Seohyun tidak langsung meninju wajahnya, bisa semakin lebar dahinya.” Minho mengangguk mengerti dan kembali ke posisi duduknya semula. Kini tugas melindungi Yoona jatuh padanya seutuhnya, dengan cara apapun ia akan melindungi sahabat tercentilnya.

Para pemain membungkuk hormat dan perlahan tiraipun ditutup kembali. Minho membantu Yoona melangkah saat kaki Yoona hampir terpelset dan terpaksa membawakan tas kecil Yoona ditangannya.

Berhati-hatilah, kakimu lemah sekali.” Protes Minho saat mereka sudah diluar area pertunjukan. Mencari-cari toilet perempuan di gedung ini, berjalan beriringan dengan tangan Minho yang masih memegang tas kecil Yoona.

SEOHYUN-AH!!!” Teriak Yoona sambil berlari kearah Seohyun yang sedang memegang minuman kaleng ditangannya, berlari meninggalkan Minho yang malas berlari.

Wae? Apa musikalnya sudah selesai?” Yoona mengangguk dengan senyuman ceria diwajahnya, sepertinya rasa ketakutan yang terus menghantuinya sedikit menghilang entah karena apa. “Baguslah aku ingin segera pulang.”

Tidak bertemu bertemu Kyuhyun Oppa?”

Untuk apa? Disana pasti banyak teman-temannya, aku malas. Kajja Minho-ya!” Minho yang baru berhenti tepat didepan Seohyun dan Yoona hanya bisa berkedip-kedip kebingungan, melirik Yoona yang terlihat kecewa lalu mengajak Yoona menyusul langkah Seohyun.

Ini tasmu, sudah besarkan? Pegang sendiri.” Menarik kasar tas kecilnya dari tangan Minho, Yoona agak sebal dengan sikap Seohyun kalau suasana hatinya sedang buruk. Semua orang pasti kena imbasnya, tak pandang bulu siapapun itu.

Seohyun, aku mau ke backstage.” Rengek Yoona tepat disamping Seohyun, memohon dengan aegyo habis-habisan.

Sirheo!! Kau saja sana!”

Seohyuni~” Seohyun menghela nafasnya, mencari-cari staff disekitar gedung. Menghampiri salah satu staff dan minta diberitahu dimana backstage juga menjelaskan kalau ia teman Kyuhyun dan Kyuhyun yang menyuruhnya masuk ke backstage, staff itupun mengizinkan dengan syarat tidak membuat gaduh atau bersikap tidak normal. Ketiga sahabat itu mengikuti langkah staff didepan mereka, staff itu menunjuk pintu dengan lambing bintang ditengahnya. Seohyun membungkuk hormat tak lupa ucapan terima kasih karena sudah mau repot-repot mengantarnya.

Cepat buka pintunya.” Riang Yoona tapi tak berani membuka pintu itu sendiri. Perlahan Seohyun membuka pintu ruang berlambang bintang itu, sampai akhirnya pintu itu sudah terbuka lebar. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dari atas sampai bawah, stelan merah hitam memang terlalu mencolok terutama karena mereka secara kompak memakainya.

Mencari siapa?” Tanya salah satu pemain dengan make up super tebal. Mata Seohyun menelusuri keseisi ruangan dan terhenti pada sosok pria yang baru keluar dari ruang ganti bersama seorang wanita dibelakangnya. Mata mereka bertemu, tatapan datar Seohyun datang kembali lalu mengalihkan pandangannya pada wanita dibelakangnya. Tatapannya membuat wanita itu menelan saliva dalam-dalam dan mundur beberapa langkah dari tubuh Kyuhyun, sepertinya ia tahu maksud tatapan Seohyun.

Masuklah!” Seru Pria itu tapi tak ditanggapi, iapun berinisiatif menarik lengan Seohyun dan membawanya diantara teman-teman satu profesinya. Minho dan Yoona mengikuti Seohyun dari belakang hanya saja mereka berdiri tepat dibelakang pintu yang sudah tertutup. Wanita dengan blazer hitam itu mengampiri Seohyun dengan langkah agak takut, tatapan tajam Seohyun membuat nyalinya sedikit ciut.

A..Annyeonghaseyo. Sepertinya kita pernah bertemu, aku Victoria.” Ucap Victoria agak gemetar hanya saja dengan senyuman seramah mungkin, berharap gadis menyeramkan dihadapannya akan menghilangkan tatapan itu darinya. Victoria menjulurkan tangannya tepat didepan Seohyun, namun belum ada respon yang Seohyun berikan sedikitpun.

Annyeonghaseyo Seo Joohyun Imnida. bangapseumnida.” Sahut Seohyun tak kalah ramah, tapi keramahan Seohyun justru membuat Victoria semakin takut. serasa ada aura yang lebih menyeramkan dibanding ia bersikap dingin.

A..A.. Kau tidak usah salah paham denganku, dia hanya dongsaeng untukku.”

Tentu.” Kyuhyun yang merasakan hawa dingin dari tubuh Seohyun langsung menjauhkan Seohyun dari Victoria yang bisa membuat nyawa Victoria terancam punah.

A~ Perkenalkan ini Seo Joohyun, dia…”

Aku teman baik Kyuhyun, salam kenal.” Sambung Seohyun disertai senyuman teramah yang ia miliki dihidupnya. Membungkuk hormat pada teman-teman disekeliling Kyuhyun termasuk dengan gadis yang semakin ketakutan dengan sikap Seohyun. Pernyataan Seohyun barusan sedikit membuat Kyuhyun terkejut, ia masih dianggap teman oleh kekasihnya sendiri? Atau Seohyun memang masih ingin menutup rapat hubungan mereka sampai kapanpun.

Perkenalkan dia kekasihku, Seo Joohyun.” Mata Seohyun membulat sempurna begitupun dengan orang-orang disekelilingnya yang ikut terkejut bukan main dengan pengakuan Kyuhyun. Menatap gemas pria disampingnya dengan senyuman yang sangat dipaksakan.

Bu.. Bukan. Ahahaha jangan bicara hal aneh.” Gemas Seohyun dan rasanya ingin langsung mencubit pipi gembul Kyuhyun.

Dia kekasihku, Seo Joohyun adalah kekasihku.” Suara Kyuhyun sangat berkarisma saat ia sedang serius seperti ini. Sedikit ada rasa bergejolak didalam jantungnya setiap mendengar pengakuan gila Kyuhyun didepan orang-orang yang bisa saja membeberkan hubungan mereka, tapi tak disangkal kalau ia bahagia mendengar pengakuan pria itu.

Kau serius? Terlihat masih muda sekali.”

YA Hyung!!! Aku juga masih muda.”

Eiiiy aku kira dia adikmu, kalian terlihat sangat mirip. Ah lalu dua orang itu?” Seohyun langsung menarik dua sahabatnya diantara para pemain yang sibuk dengan dunia masing-masing. Hanya beberapa dari mereka yang peduli dengan kehadiran makhluk lain disini, terlalu lelah mungkin.

Perkenalkan dia Yoona fans berat Kyuhyun Oppa dan ini Minho. Mereka sahabat terbaikku.” Kyuhyun nyaris mimisan ditempat mendengar namanya disebut dengan embel-embel Oppa, tidak biasanya Seohyun akan memanggilnya dengan manis seperti ini. mungkin karena menghindari makian dari orang-orang sekitar kalau ia menyebut nama Kyuhyun dengan bahasa informal.

Ah~ kau fans Kyuhyun? Wajahmu cantik sekali.” Yoona tersipu malu mendengar pujian yang ia terima. Lain dengan Seohyun dan Minho yang ingin muntah melihat ekspresi malu-malu sahabatnya itu. Tiga sahabat itu bebaur dengan para pemain lain, saling bercerita dan tertawa bersama. Kyuhyun tidak duduk disamping Seohyun, ia sedang berbincang dengan noonanya di dekat meja rias. Mereka berdua tak sadar sepasang mata terus mengamati mereka dengan tatapan sangat tajam, berpura-pura tidak melihat tapi matanya selalu mengarah kesana secara tak sengaja. Berpura-pura tenang tapi otaknya berfikiran yang tidak-tidak. Bolehkah ia marah? ia sudah memiliki ikatan khusus dengan pria itu, pria itu miliknya! Hanya miliknya! Tidak ada yang boleh dekat-dekat dengan orang itu selain dia. Seohyun bangkit dari duduk nya, menghampiri dua pasang manusia yang sudah membuatnya kesal setengah mati. Bergelayut manja di lengan Kyuhyun tanpa peduli dengan tatapan orang sekitar, ia hanya ingin melindungi miliknya agar tidak disentuh siapapun.

Kyu~” Kyuhyun menoleh kearah Seohyun yang sedang bersandar pada bahunya, mengusap sayang rambut Seohyun lalu tersenyum begitu saja melihat tingkah manja Seohyun.

Wae? Kau mau apa?” Mencubit gemas pipi Seohyun lalu kembali mengusapnya, takut cubitannya membuat Seohyun merasa sakit.

Apa masih lama?”

Anni. Kau mau pulang eum?” Seohyun mengangguk. Mendekatkan wajahnya dengan telinga Kyuhyun dan memberi isyarat agar Kyuhyun mendekat.

Yoona ingin bicara denganmu inma!! Cepat!! Aku mau pulang!!” Bisik Seohyun penuh penekanan, seandainya bisa ia ingin menggigit kepala besar Kyuhyun saking sebalnya. “Chagiya~ Palli~” Ucap Seohyun dengan nada sangat manja. Menarik lengan Kyuhyun agar menjauh dari wanita lain dihadapan mereka, membawanya keluar bersama Yoona dan Minho. Membungkuk hormat dan berpamitan pada semua orang diruang make up, termasuk wanita yang masih duduk didekat meja rias. Tatapan Seohyun pada wanita itu seakan memberi tahu kalau pria yang digandengnya ini miliknya, hanya miliknya. Berani menyentuhnya sama dengan mempercepat kematiannya.

Yoona-ssi, kau ingin bicara apa? Katakan saja.” Yoona menatap Minho lalu Seohyun, ia kebingungan dengan pertanyaan Kyuhyun barusan. Seingatnya ia hanya ingin bertemu Kyuhyun secara langsung di backstage, bukan ingin mengajak pria itu bicara.

Tidak ada.” Sahut Yoona polos.

Kenapa? Ada apa?” Tanya Seohyun seakan bukan ia pelakunya, memasang poker face andalannya dengan alih-alih melepas tangannya yang masih bergelayut pada lengan Kyuhyun.

Kau ingin menjauhkan aku dengan Victoria noona eoh? Kau cemburu eum?”

Micheoseo? Sudah cepat kita pulang!! Aku sangat lapar!” Meninggalkan tiga orang yang memberikan tatapan menyebalkan, memang salahnya yang tak pandai berbohong dan bukan keahliannya juga memasang poker face. “CEPAT!! Lama sekali.” Teriak Seohyun yang sudah beberapa meter dari tiga orang dibelakangnya. Mereka ingin tertawa terbahak-bahak tapi sebisa mungkin ditahan agar gadis itu tidak mengamuk tiba-tiba ditempat umum. Mempercepat langkah mereka, menyamai langkah Seohyun yang sengaja diperlambat. Kyuhyun langsung merangkul bahu Seohyun saat mereka sudah sejajar, ingin mencubit gemas wajah gadis yang sedang berpura-pura marah. Terlihat sangat jutek tapi dimata Kyuhyun sebaliknya, sangat menggemaskan kalau ia sudah marah. mungkin ia akan lebih sering membuat Seohyun cemburu kalau mau melihat sisi imut gadis itu.

Jangan memasang wajah seseram itu, nanti hantu pun takut melihatmu.” Goda Kyuhyun sambil menarik hidung kecil Seohyun, tarikannya menyebabkan hidung itu sedikit memerah dan langsung mendapat glare tajam dari pemilik hidung. “Aigoo~ Kau sangat menggemaskan.” Kembali mencubiti kedua pipi gembul Seohyun, memainkan pipi berisi itu seperti adonan kue. Membuat wajah Seohyun terlihat lucu terutama karena ekspresi datar Seohyun saat ia memainkan pipinya.

AW APPO!!! Aish! Kau vampire eoh? aigoo~!!” Pergelangan tangan Kyuhyun memerah dan terdapat bekas gigitan yang cukup membuatnya ngilu. Seohyun sudah terlalu sabar membiarkan tangan Kyuhyun mengacak-acak wajahnya dan inilah akibatnya.

Kau bilang aku vampire? Kalau begitu aku cocok dengan Heechul Oppa.”

YA!” Kyuhyun kembali mengejar Seohyun yang sudah berjalan didepannya. Meninggalkan sepasang manusia yang tak dianggap, saat mereka sudah bersatu serasa tak ada manusia lain disekeliling mereka.

Mereka tidak menganggap kita sama sekali.” Ucap Yoona datar tanpa menoleh kearah Minho karena masih fokus melihat sepasang kekasih dihadapannya.

Kau benar, kita hanya seperti lalat. YA!! Jangan tinggalkan kami!!!” Seohyun langsung melepas rangkulan tangan Kyuhyun pada bahunya, berlari kearah kedua sahabatnya dan berjalan diantara Yoona dan Minho. Berjalan beriringan dengan tangan mereka bertiga saling bertautan satu sama lain. Seakan ingin melindungi dua sahabatnya dari bahaya apapun bahkan kalau bahaya itu tak terlihat sama sekali, seakan tidak ada hari esok untuk melindungi mereka, seakan ini akan menjadi genggaman terakhir mereka.

Kau sudah tidak takut Yoona-ya?” Tanya Seohyun sedikit khawatir.

Anni, aku sudah merasa lebih baik setelah bertemu Kyuhyun Oppa.” Seohyun dan Minho hanya bisa menghela nafas mereka, harusnya mereka sudah menduga kalau ketakutan Yoona tidak serius. Mereka sudah khawatir setengah mati setiap melihat Yoona menangis karena ketakutan ternyata obatnya hanya ingin bertemu Kyuhyun. Yoona menyembunyikan wajahnya dari Minho terutama Seohyun, karena Seohyun akan dengan mudah membaca keadaannya saat mata mereka bertemu.

TBC…

Tinggalkan komentar